GOLKAR JATENG – Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Jawa Tengah siap mengawal dan mengawasi pelaksanaan Undang-Undang (UU) Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) , usai undang-undang tersebut disahkan oleh DPR RI.

Tak hanya itu, organisasi sayap Partai Golkar itu bakal membentuk pelayanan advokasi bagi korban kekerasan seksual di Jawa Tengah.

Hal tersebut disampaikan Ketua KPPG Jawa Tengah, Padmasari Mestikajati usai talkshow ‘Kartini (Perempuan) Golkar Mengawal UU TPS’, yang digelar di Aula DPD Golkar Jawa Tengah, Senin (25/4/2022).

“Kita akan mengawal pelaksanaan UU TPKS ini, tidak hanya dari KPPG Jawa Tengah, namun juga seluruh KPPG di Indonesia, karena ini juga menjadi keijakan KPPG Pusat. Hal itu sifatnya dukungan Partai Golkar untuk perempuan agar lebih tenang dan aman, “kata Padma, sapaan akrabnya.

Dirinya juga mengungkapkan, kedepan pihaknya juga bakal membuka layanan advokasi bagi korban pelecehan seksual yang ada di Jawa Tengah.

Sebab, KPPG melihat setiap harinya kasus tindak pidana kekerasan seksual terhadap perempuan kerap terjadi, sehingga, hal ini menjadi konsen KPPG terkait persoalan tersebut.

“Termasuk nantinya kita akan buat SOP Kekerasan Seksual itu seperti apa, yang nantinya bisa menjadi semacam aturan yang harus ditaati. KPPG Jawa Tengah juga akan tempat untuk para perempuan atau korban pelecehan seksual untuk mengadu, yang nantinya akan kita bantu dalam penyelesaian persoalan tersebut. Ini yang akan kita lakukan kedepannya,” jelasnya.

Padma berharap, ketika layanan advokasi sudah terbentuk, setidaknya mampu melindungi perempuan saat berkegiatan di luar rumah. “Mudah-mudahan dengan adanya UU TPKS ini dapat melindungi para perempuan berkegiatan di luar rumah supaya tenang,” ucapnya.

Dukungan juga disampaikan Ketua Harian DPD Partai Golkar Jateng, Wihaji.

“UU TPKS menjadi isu menarik, kalau dilihat dari survey hingga hari ini, banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan seksual, maka kita dukung KPPG Jateng, yang mengangkat isu ini, sebagai bentuk kepedulian Partai Golkar terhadap perempuan,” terangnya. ***